PROLOG
Sahabat adalah seseorang yang sangat dekat,
yang telah mengerti dan memahami kehidupan kita. Semua hal telah dilewati
bersama, canda, tawa, tangisan air mata telah mewarnai hari-hari kita. Empat
siswa SMA Altavia Bandung merupakan salah satu dari sekian banyak orang yang
telah melewati hal tersebut. Mereka telah mengerti dan memahami kehidupan
mereka satu sama lain. Tapi, apa jadinya jika masalah datang melanda
persahabatan mereka ? Akankah persahabatan yang erat itu akan berakhir ?
Inilah kisahnya...
Teng...teng...teng...
(bel istirahat telah berbunyi)
Queensie :
(dengan tergesa-gesa berlari menuju Nara) “Nar, ke kantin yuk...”
Nara :
(berpikir lama) “Em... Mau deh, tapi ajak Nick sama Ichat ya...”
Queensie : “Terserah deh, yang penting rame...
Panggil gih !”
Kantin
yang ramai...
Queensie : (berteriak)
“Hey kalian mau makan apa ?”
Nick : “Sama kayak kamu aja...”
Queensie : (berteriak)
“Mbak, aku kwetiau goreng sama orange jusnya 4 ya...
GPL ya...”
Mbak
Tina :
(sibuk melayani pelanggan) “Iya, iya...
ntar mbak bawa ke meja neng...”
Queensie : “Dituggu ya mbak... Makasih...”
7
menit berlalu...
Ichat : (sudah kelaparan) “Queen, lama nih... Kapan makannya ?”
Queensie : (membujuk
Ichat) “Ya... Mungkin Mbak Tina banyak pelanggannya... Dikit lagi !”
Nara : (berteriak senang) “Makanan kita tiba... Huft, udah lapar banget
nih...”
Mbak Tina datang...
Mbak
Tina :
(takut) “Aduh maaf neng, tadi banyak
sekali pelanggan...”
Queensie :
(sambil tersenyum) “Ahh, ga apa-apa mbak... Makasih ya...”
Ichat : “Santai mbak !! Hahahaha...”
Queensie : “Sst !! Jangan gitu, orang tua tahu
!!”
Mbak
Tina :
(tersenyum) “Neng, mbak permisi dulu
ya...”
Ichat
:
“Ok mbak ! Hati-hati...”
Nara : “Ihh, kamu tuh udah dibilangin
dari tadi jangan gitu !!”
Nick
datang...
Queensie : (kaget) “Hey, dari mana aja kamu ?”
Nick : “Biasa, ‘panggilan alam’...”
(berbisik)
“dari WC...”
Nara : “Ihh, jorok banget sih kamu ! Lagi
makan nih...”
Nick : “EGP !!”
Queensie : “Udah-udah, yuk makan... “
Pulang
sekolah...
Nara :
“Aku duluan ya...”
Queensie : “Ok ! Kalu begitu kita tunggu di
depan 21 ya...”
Ichat : “Jangan buat kita nunggu lama
ya...”
Nara : “Ihh, kamu nih bercanda terus
dari tadi... Awas ya kalau sampai aku yang nunggu kalian!”
Nick : “Hey Nar, udah dari tadi ya
? Sorry, kita telat... Tadi jalanan
macet...”
Nara : “Ya... 10 menitan sih...
Emangnya kita mau ngapain sih disini ?”
Queensie : “Ada film terbaru loh Nar,.. Kita
ga mau dong ketinggalan, lagian malas ah langsung pulang...”
Nara :” Ah, emang kamu ga pernah
betah tinggal dirumah lama-lama kan ?”
Queensie : (tertawa)
“Iya juga sih...”
Nara : “Eh, habis nonton ke rumah
aku ya...”
Ichat : (kaget) “Hah ? Ngapain Nar ? Makan-makan ya ?”
Nara : “Em, kebetulan mama baru
pulang dari Ausi, ya banyak ole-ole gitu sih...”
Nick : “Jadi, kita kebagian nih ???”
Nara : “Em, liat bentar aja ya...”
3 jam kemudian, di
rumah Nara...
Nara : “Eh, anggap aja rumah
sendiri...”
Ichat : “Mau rumah kamu, rumah Nicky,
bahkan rumahnya Queen, selalu aku anggap rumah sendiri kali...”
Queensie : “Nar, mana ?”
Nara : “Naik gih, ada di kamar
aku...
Mereka berempat menuju
lantai 2 paling pojok, yaitu kamar Nara...”
Nick : (kaget) “Wow... Ini semua buat kita nih ?”
Nara :” Bukan ! Ya iyalah buat
kalian semua... Ngapain coba kalau bukan buat kalian aku liatin semuanya ?”
Ichat : “Nar, udah, jata aku udah di
ambil nihh...”
Queensie : “Hey, ga sopan banget sih kamu !!”
Ichat : “Biarin !! Ble... (sambil mengeluarkan lidahnya)”
Nick : “Eh, Nar... Makanan dong ?”
Nara : “Oh iya aku lupa,.. Sebentar
ya aku ambil dulu...”
Ichat : “Ok ! Kita tunggu disini...”
5 menit kemudian...
Nara membawa sekantong
cokelat asli dari Ausi,..
Queensie : ”Nar, ga salah nih ? Kamu mau buat
kita kenyang dengan cokelat-cokelat ini, mau buat kita jerawatan ya ?”
Nara : ”Eist... Jangan salah, ini
makanan berkualitas ya !”
Jam 16.45 Nick, Ichat
dan Queensie beranjak pulang ke rumah mereka masing-masing...
2 bulan kemudian...
Queensie : “Sa, Nara kemana ? Kok udah 2 hari
ga masuk sekolah ? “
Lisa yang tinggal
bertetangga dengan Nara tidak mengetahui kabar Nara 3 hari belakangan ini...
Lisa sudah tidak melihat satu pun keluarga Nara yang keluar rumah...
Lisa :” Udah 3 hari belakangan ini
aku gak melihat Nara dan keluarganya... Mungkin mereka lagi liburan...”
Queensie : (heran)
“Liburan ? Ini kan bukan waktu liburan ?”
Lisa
: “Ya... Aku juga
berpikir seperti itu...”
Queensie masih ragu
kalau Nara beneran liburan dengan keluarganaya... Tidak biasanya Nara
menghilang tanpa kabar seperti ini... Perasaan Queensie mulai tidak enak...
2 hari kemudian, Nara
datang kesekolah dan mengahadap kepala sekolah...
Ichat : “Queen, Nara tuh ada di ruang
kepala sekolah... Ngapain ya dia disana ?”
Queensie :” Yang bener kamu ? Aku ga mau feeling aku bener...”
Ichat :” Emang apaan ?”
Queensie : “Aku takut kalau Nara pindah
sekolah...”
Ichat : “Ah, bukan kali... Mungkin
lagi mengurus administrasi...”
Queensie : “Kok mengurus administrasi sama
kepala sekolah ?”
Nick datang...
Nick : (penasaran) “Ada apa ini ? Queen ?”
Ichat : “Nara pindah sekolah Nick...”
Queensie : “Sembaarangna kamu Chat ! Nara ga
bakal pindah...”
Nick : “Berita apaan tuh ? Ga ah,
dia ga bakalan pergi ninggalin kita bertiga...”
Saat Nara keluar dari
ruang kepala sekolah Queensie mengahampirinya untuk bertanya apa yang
terjadi... Dan ternyata feeling
Queensie benar...
Queensie : “Nar, kamu ngapain ke ruang kepala
sekolah ? Lalu kenapa udah beberapa hari kamu ga masuk sekolah ?”
Nara : “Maafin aku Queen, aku harus
ikut orang tuaku ke Ausi...”
Queensie : (belum
percaya) “Apa ? Nar, kamu bohong kan ? Nar, aku ga mau kamu ninggalin kita
disini...”
Nara : (meneteskan air mata) “Aku harus ikut orang tuaku Queen... Mereka
ditugaskan disana 5 tahun, aku ga bisa sendirian disini dalam jangka waktu yang
begitu lama... Maafin aku Queen...”
Nick dan Ichat berlari
menuju tempat Nara dan Queensie...
Nick : (bingung) “Nar, kenapa nangis ?”
Ichat : “Wah, peringatan hari nangis
sedunia ya ? Queen juga nangis Nick...”
Nick : (makin bingung) “Queen ???
Ada apa ini ?”
Nara : “Guys, maafin aku...”
Nick : “Maaf ??? Tunggu dulu, aku
belum mengerti maksud dari ini semua...”
Queensie : “Nick, Nara... Nara mau...”
Nara : (memotong pembicaraan) “Aku mau pindah ke Ausi...”
Nick : (kaget) “Apa ? Pindah ?”
Ichat : “Nar, apa maksud kamu ? Kamu
bohong kan ?”
Nara : “Chat... Nick... Queen...
Sebenarnya kemarin saat kalian ke rumaku, aku mau ngasih tahu tentang kepindahanku
ini... Tapi, aku ga sanggup mengatakan hal itu ke kalian... Mafin aku...”
Queensie : “Tapi kan kamu bisa tinggal
bersamaku... Kenapa harus ke Ausi ?”
Nick : (berusaha menenangkan Quennsie) “Queen, kita harus menerima
keputusan Nara... Kita ga boleh dong menyampuri urusan keluarganya...”
Ichat :” Betul Queen... Kamu harus
menerima keadaan ini...”
Nara : “Aku ingin kalian mengantarku
ke ariport besok... Mau ya ???”
Nick : “Pasti, kita pasti ngantarin
kamu....”
Queensie mengangis tak
hentinya, pundak Nick menjadi tempat sandaran Queensie... Queensie tak
henti-hentinya bertanya, mengapa hal ini terjadi pada hubungan persahabatan
mereka ? Nick hanya diam, dia tak bisa menjawab pertanyaan Queensie...
Waktu berlalu, esoknya
dibandara...
Nara : “Nick, jaga Queensie ya...
Kalau sampai ada apa-apa, kamu orang pertama yang aku salahin...”
Queensie hanya berdiam
diri...
Nick : “Aku tahu itu Nar...”
Ichat : (berbisik) “Nar, kalau kamu ke Bandung jangan lupa ya ole-olenya...
Anggaplah kamu habis liburan disana...”
Nara : (tersenyum)
“Perhatian-perhatian, bagi penumpang Garuda Indonesia dengan tujuan
Australia silahkan ke ruang tunggu...”
Nara : “Guys, it’s time... Aku pergi ya...”
Queensie : “Nara... (berlari dan memeluk Nara)
Ga ada yang bisa menggantikan posisi kamu sahabat... Aku akan selalu
merindukanmu...”
Nara : (tersenyum dan berusaha menghilangkan rasa sedihnya) “Tentu, aku
akan selalu merindukan kalian bertiga...”
Ibu Lussie : “Nara, ayo nak... Kita udah
terlambat...” (teriak mama Nara)
Nara : “Iya ma...
Queen... Nick...
Chat... Aku pergi ya... Tambah akrab ya...
Nick... Chat... Jagain
Queen ya...”
Nara pergi, Nick,
Queen dan Ichat seperti kehilangan nyawa saat itu...
Mereka pun kembali ke
rumah mereka masing-masing...
2 bulan kemudian...
Ibu Dinna : (mengetok
pintu kamar Queensie) “Queen... Queensie... Kamu mau ikut tour ga ? Udah
setengah tujuh nih...”
Queensie : (bangun
dari tidurnya) “Iya ma... Aku siap-siap dulu...”
Hari ini SMA Altavia
Bandung menyelenggarakan kegiatan dua tahunan mereka yaitu tour keliling
Eropa... Selama dua minggu mereka akan mengunjungi tempat-tempat terkenal
didunia... Saat bverkumpul disekolah...
Nick : “Queen, Ichat kan ga ikut
tuh... Aku yang harus jagain kamu sendirian disana, jadi kamu ga boleh terpisah
dari aku ! Ngerti ?”
Queensie :
(mengangguk)
Ibu Junia : “Ayo anak-anak naik ke pesawat
sekarang...”
Nick : (sambil menggenggam tangan Queensie) “Ayo, jangan lepasin tangan
kamu...”
7 jam perjalanan ke
Inggris membuat Queensie tertidur di pundak Nick selama perjalanan... Mereka
pun sampai...
2 jam kemudian...
Nick : (menelpon Queensie) “Kamu tunggu aku di lobi ya... Sebentar lagi
aku turun...”
Queensie : “Cepat ya... Aku paling benci
mengunggu...”
Nick : “Iya.. iya...”
Hari pertama mereka
mengunjungi beberapa tempat di Inggris...
Selama dua minggu
tersebut, Queensie merasakan sesuatu yang mengganjal saat dia bersama Nick...
Ternyata Queensie menyukai Nick, dengan perhatian Nick yang ga biasanya,
Queensie selalu menyasa nyaman saat bersama Nick... Akan tetapi ada Agatha,
cewek angkuh yang sepertinya juga menyukai Nick...
Agatha :” Nick, besok di Paris together ya...”
Nick : ”Maaf, aku udah punya teman
jalan...”
Agatha : “Queen maksud kamu ?”
Nick : “Kamu ga perlu tahu !!!”
Agatha : “Apa sih bagusnya Queen ? Dia
kan jelek !”
Nick : (em... ni anak, yang jelek Queen atau dia sih ?) “Maaf ya, aku ga
punya waktu untuk kamu ! Permisi !!!” (dengan
nada jengkel)
Esoknya di Paris...
Queensie dan Nick berjalan
di tengah-tengah taman dan menyaksikan indahnya menara Eiffel di malam hari
layaknya sepasang kekasih... Akan tetapi, Agatha tiba-tiba menghampiri mereka
berdua...
Agatha : “Nick ikut aku...” (sambil melepas genggaman erat Nick di
tangan Queensie)
Nick : (pasrah dan mengikuti Agatha) “Queen, aku tinggal dulu ya... Jangan
kemana-mana...”
Queensie : (duduk
melamun di taman) “Apa jadinya jika Nick tahu perasaan aku ini ?”
Nick : “Queen... Maaf lama, tadi
Agatha minta aku nganterin dia pulang ke hotel...”
Queensie : “Kita pulang yuk !”
Nick : “Pulang ? Yakin kamu ? Ini
malam terakhir loh kira di Paris... Ga bakal nyesel nih ???”
Queensie : (salah
tingkah) “Ya, kalau begitu mau kamu, terserah deh...”
Saat keheningan
menemani mereka di taman, kembang api yang di pasang tepat di pepan mereka
dinyalakan... Betapa romantisnya malam itu jika saat yang paling
ditunggu-tunggu bisa terjadi...
Queensie : (berpikir
dalam hati) “Apa sekarang waktunya ?”
Nick : “Queen...”
Queensie : “Apa ?”
Nick : (berpikir lama) “Em... Kita... Kita pulang yuk ???”
Queensie : (kecewa)
“Kenapa ?”
Nick : “Dingin nih...”
Queensie : “Ya, udah kita pulang sekarang...”
2 minggu berlalu...
Agatha semakin
mendekati Nick, hingga Nick melupakan tugasnya untuk menjaga Queensie selama
tour... Saat kembali ke Indonesia, Agatha memaksa Nick untuk duduk
bersamanya... Disinilah Queensie cemburu berat pada Agatha...
Agatha : “Nick, duduk bareng aku ya di
pesawat ???”
Nick : “Terus Queensie gimana ?”
Agatha : “Ah, tadi aku dengar dia duduk
bareng Lisa... Bener kan Queen ?”
Queensie : (cemburu)
“Terserah !!! Aku duduk sendiri aja...”
Nick : (memegang tangan Queensie) “Queen...”
Queensie : (melepaskan
genggaman Nick dan pergi)
7 jam berlalu...
Rombongan SMA Altavia Bandung
tiba dengan selamat...
Nick : (mencari Queen dan menemukannya) “Queen, aku antar pulang ya...”
Queensie : “Ga makasih, aku udah dijempu mama
di depan...”
Nick : “Okelah kalau begitu,
hati-hati ya...”
Queensie : (dalam
hati) “Maaf Nick, aku harus bohong... Aku ga di jemput mama...
Sampai dirumah...”
Queensie : (berteriak)
“Ma, aku pulang...”
Bi Inem : “Aduh mbak Queen, ibu masih di
kantor sekarang... Sedikit lagi pulang...”
Queensie : “Ok ! Aku ke kamar dulu ya...”
(mengambil telepon dan menelpon Nara di Ausi)
Nara : “Halo...”
Queensie : “Nar, ini aku Queensie. Aku curhat
dong...”
Nara : “Apa ?”
Queensie : “Jangan marah ya... Aku suka sama
Nick...”
Nara : “Oh, yang itu... Aku udah
tahu. Aku bisa baca dari cara kamu memperlakukan dia lebih dari Ichat...”
Queensie : “Terus aku harus ngapain ?”
Nara : “Aku ga tahu juga. Eh, bulan
depan aku mau liburan ke Bandung...”
Queensie : “Ah, yang bener kamu ?”
Nara : “Masa aku bohong sih ?”
Ibu Dinna : “Queen... Mama pulang nih...”
Queensie : “Iya ma... Nar, udah dulu ya...
Mamaku udah pulang nih...”
Nara : “Ok !”
Queensie bercerita
pengalamannya selama di Eropa kepada Ibu Dinna mamanya hingga Queensie
tertidur...
1 bulan kemudian...
Nara : “Lama ya nunggunya ?”
Queensie : (memeluk Nara) “Nara... Aku kangen banget... Apa kabar ?”
Nara : (melepas pelukan Queensie) “Siapa kamu ?”
Queensie : (heran)
“Ini Queensie Nar !!”
Nara : “Emang kita pernah kenal ???”
Queensie : “Nar, kamu kenapa ?” (berbalik dan ingin pergi)
Nara : (memegang erat tangan Queensie dan memeluknya kembali) “Kabar baik
sahabatku... Maaf deh...” (sambil
tersenyum)
Queensie : “Ah, kamu nakal !! Duduk yuk...”
Nara : “Nick sama Ichat mana ?”
Queensie : “Lagi beli makanan. Sebentar lagi
mereka datang...”
Ichat : (berteriak) “Nara...”
Nara : “Hey.. Aku kangen banget sama
kalian...” (sambil berpelukan)
Mereka berempat
seperti kembali ke masa dimana mereka selalu bersama... Tiba-tiba Nara
mengangkat cerita tentang perasaan Queensie pada Nick...
Nara : “Nick, kalau salah satu dar i
kita saling suka gimana ?”
Nick : “Kita kan sahabatan, ga
mungkin perasaan itu ada... Kalau pun ada, aku lebih baik ga kenal dia
sebelumnya dari pada harus merusak persahabatan kita...”
Queensie tertekan
dengan perkataan Nick barusan, tanpa berpikir apapun Queensie berbalik dan
menyebrang jalan raya tanpa memikirkan keselamatannya dan...
Bruukkk...!!!
Sebuah avanza hitam
menabrak Queensie, tubuh Queensie terkapar di jalan dengan kepala yang
berdarah. Sejak itu Queensie tak sadarakan diri...
Nick, ia terlambat
mendengar semua perasaan Queensie yang diceritakan Nara... Hampir satu bulan
Queensie koma di rumah sakit. Nick tak beranjak juga dari kamar perawatan
Queensie, Nick menyesal dan merasa dialah yang membuat Queensie seperti ini...
Nick : (meneteskan air mata) “Queen... Maafin aku, aku yang telah membuat
kamu seperti ini... Aku menyesal...”
Nara : “Nick, kamu pulang ya... Udah
tiga minggu kamu menemani Queensie dan ga pulang-pulang...”
Nick : “Aku harus menunggu Queen sadar
!”
Nara : “Ya udah kalau begitu...”
Beberapa hari kemudian
Queensie sadar, akan tetapi ada yang mengganjal, Queensie sama sekali tidak
mengingat apapun termasuk Nick... Queensie hilang ingatan...
Nick : (bahagia) “Queen, kamu udah sadar ?”
Queensie : (kaget)
“Kamu siapa ?”
Nick : “Aku Nick, Queen !! Ada apa
denganmu ?”
Queensie : (berteriak)
“Suster... suster...”
Suster Nia : “Ada apa nih ?”
Queensie : “Suster usir dia ! Aku ga kenal dia
!”
Nick : “Queen, aku sahabatmu !
Sadar Queen...”
Suster Nia : “Maaf, anda keluar dulu sebentar ya...”
Beberapa menit
kemudian dokter memeriksa Queensie...
Dokter keluar...
Dokter Aji : “Kamu sahabatnya kan ?”
Nick : “Ya, ada apa dengan Queensie
dok ?”
Dokter Aji : “Pasien mengidap penyakit amnesia, dia
tidak mengingat sama sekali tentang masalalunya...”
Nick : “Apa dok ? Queensie amnesia
? (meneteskan air mata) Ini semua
salahku..”
Keluarga dan
sahabat-sahabat Queensie berusaha mengembalikan ingatannya dengan membawa
Queensie ke tempat-tempat favoritnya... Alhasil mereka gagal...
Malam itu, Queensie
menulis diary...
Queensie : “ Diary, aku udah salah besar nih !
Aku berbohong... Sebenarnya aku sehat-sehat aja, aku ga mengidap penyakit
amnesia... Tapi kalau bukan dengan cara ini, aku ga bisa mengetahui perasaan
Nick... Udah dulu ya diary...”
Queensie tertidur di
meja belajarnya...
Nick : “Malam tante, Queensie ada
tan ?”
Ibu Dinna : “Oh, naik aja. Dia ada dikamarnya...”
Nick : “Kalau begitu aku permisi
dulu ya...”
Nick memasuki kamar
Queensie yang sangat di penuhi poster band favoritnya Simple Plan...
Nick melihat Queensie
tertidur di meja belajarnya... Nick memindahkan Queensie ke tempat tidur. Nick
penasaran dengan isi diary Queensie... Dan akhirnya semuanya terungkap. Nick
telah mengetahui kebohongan Queensie...
Besoknya disekolah...
Nick : (menarik tangan Queensie dan menuju samping sekolah) “Queen, ikut
aku...”
Queensie : (kaget
dan mengikutinya)
Nick : “Sekarnag kamu ga bisa lari
dari aku ! Kenapa kamu bohong ?”
Queensie : “Bohong kenapa ?”
Nick : “Kamu sehat-sehat aja kan ?
Kamu ga amnesia kan ?”
Queensie : “Nick, kamu tahu dari mana ?”
Nick : “Tuh kan, kamu udah bohong !
Aku udah baca diary kamu semalam...”
Queensie : “Kamu semalam ke rumahku ya ?”
Nick : “Ga penting ! Sekarang hanya
satu yang aku inginkan !”
Queensie : “Apa ? Kamu marah ya ? Kamu ingin
mukulin aku ?”
Nick : “Aku ga ingin mukulin kamu,
aku ga marah, karena aku sayang sama kamu...”
Queensie : “Aku juga sayang sama kamu, sebagai
sahabat...” (tersenyum)
E
P I L O G
Akhirnya, Queensie dan Nick hanya bersahabat. Karena
sahabat lebih menyenangkan dari pada pacar. Mereka berempat pun berjanji akan
selalu bersama selamanya sebagai Sahabat...
# Ini tugas akhir gue pas kelas 2 SMA, disuruh buat naskah drama sama guru Bahasa Indonesia.
# Ini tugas akhir gue pas kelas 2 SMA, disuruh buat naskah drama sama guru Bahasa Indonesia.
Ceritana sangat menarik
BalasHapusijin copas ya... buat ujian praktek kelas 9
BalasHapusizin copas yah buat referensi mau bikin drama juga :)
BalasHapusijin copas ya buat praktek drama :)
BalasHapusceritanya bagus
BalasHapusizin copas ya buat praktik drama?
Ijin copas buat drama
BalasHapus✨
BalasHapus